Assalam Alaikom Pictures, Images and Photos

Monday, May 5, 2025

PPC-PERTEMUAN 9:



PERTEMUAN 9: TEKNIK-TEKNIK SCHEDULING LANJUTAN

1. Pendahuluan

Dalam sistem produksi modern, penjadwalan (scheduling) merupakan bagian penting dari perencanaan operasional. Setelah perencanaan produksi jangka panjang dan menengah ditentukan, tahap selanjutnya adalah bagaimana mengatur urutan dan waktu pelaksanaan proses produksi secara efisien. Pada pertemuan ini, mahasiswa akan mempelajari teknik-teknik penjadwalan lanjutan, terutama Material Requirements Planning (MRP) dan sistem Kanban, serta penerapan kombinasi teknik ini dalam sistem produksi modern.


2. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa diharapkan dapat:

  • Memahami konsep dasar Material Requirements Planning (MRP) dan Kanban.

  • Menjelaskan komponen dan proses kerja MRP serta Kanban.

  • Membedakan sistem push dan pull dalam penjadwalan produksi.

  • Menerapkan teknik scheduling lanjutan melalui studi kasus sederhana.


3. Konsep Dasar

A. Material Requirements Planning (MRP)

MRP adalah suatu sistem yang digunakan untuk menentukan jumlah dan waktu kebutuhan material berdasarkan jadwal induk produksi (Master Production Schedule).

Komponen utama MRP:

  • Bill of Materials (BOM): Daftar semua bahan baku dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat produk akhir.

  • Inventory Status File: Data tentang stok yang tersedia, pesanan pembelian yang sedang berjalan, dan lead time pengadaan.

  • Master Production Schedule (MPS): Jadwal produksi utama yang menyatakan kapan dan berapa banyak produk akhir harus selesai.

Contoh sederhana MRP:

Sebuah perusahaan memproduksi meja. Untuk membuat satu meja dibutuhkan 4 kaki meja dan 1 papan atas. Jika produksi direncanakan sebanyak 50 meja dalam dua minggu, maka kebutuhan bahan baku:

  • Kaki meja: 50 × 4 = 200 buah

  • Papan atas: 50 × 1 = 50 buah

Dengan mempertimbangkan stok awal dan lead time, sistem MRP akan menghitung kapan bahan baku tersebut harus dipesan.


B. Kanban System

Kanban adalah metode visual untuk mengelola alur kerja produksi yang digunakan dalam sistem Just-In-Time (JIT). Sistem ini menggunakan kartu atau sinyal visual untuk menunjukkan kebutuhan produksi atau pengambilan barang.

Jenis-jenis Kanban:

  • Production Kanban: Instruksi untuk memproduksi sejumlah item tertentu.

  • Withdrawal Kanban: Instruksi untuk mengambil material dari stasiun kerja sebelumnya.

Karakteristik sistem Kanban:

  • Menggunakan pull system, artinya produksi dilakukan berdasarkan permintaan aktual dari proses berikutnya.

  • Meminimalkan persediaan dan pemborosan.

  • Meningkatkan fleksibilitas dan responsivitas terhadap perubahan.

Contoh penerapan:

Dalam pabrik perakitan motor, setiap stasiun hanya memproduksi atau mengambil komponen saat kartu Kanban diterima dari stasiun berikutnya. Jika ban habis di stasiun perakitan, kartu Kanban dikirim ke bagian penyimpanan untuk mengambil sejumlah ban sesuai permintaan.


4. Perbandingan MRP vs Kanban

Aspek MRP (Push System) Kanban (Pull System)
Dasar Perencanaan jadwal produksi dan kebutuhan material Permintaan aktual dari proses berikutnya
Informasi Sistem komputerisasi Visual (kartu, sinyal)
Cocok untuk Produksi kompleks, variasi tinggi Produksi stabil, permintaan berulang
Kelebihan Terstruktur, terintegrasi dengan ERP Fleksibel, minim inventori
Kelemahan Butuh data akurat, kompleks Sulit diterapkan pada permintaan fluktuatif

5. Kesimpulan

Teknik-teknik penjadwalan lanjutan seperti MRP dan Kanban memberikan solusi untuk efisiensi dan efektivitas produksi. MRP sangat bermanfaat dalam industri dengan kompleksitas tinggi dan banyak komponen, sementara Kanban lebih cocok untuk lingkungan produksi berulang dan stabil. Pemilihan metode yang tepat sangat bergantung pada karakteristik produksi, tingkat permintaan, serta kapasitas pengelolaan data dan teknologi di perusahaan.


6. Contoh Kasus Diskusi Kelas

Sebuah UMKM pengolahan ikan asap mulai berkembang dan mengalami peningkatan permintaan. Namun, sering terjadi kelebihan stok bahan baku dan keterlambatan produksi. Apakah lebih baik menggunakan sistem MRP atau Kanban? Jelaskan alasan dan pendekatannya.


7. Tugas Individu (Tugas Pertemuan 9)

Instruksi:
Pilih satu jenis produk yang umum diproduksi di UMKM (misalnya: keripik pisang, sabun herbal, atau minuman sari buah). Kemudian:

  1. Buatlah deskripsi singkat produk dan komponennya (BOM sederhana).

  2. Simulasikan jadwal produksi selama 2 minggu ke depan (jumlah yang diproduksi, waktu, dan kebutuhan bahan baku).

  3. Buatlah perhitungan kebutuhan bahan baku menggunakan pendekatan MRP.

  4. Gambarkan bagaimana proses produksi tersebut dapat dikendalikan menggunakan sistem Kanban.

  5. Jelaskan metode mana yang lebih cocok diterapkan untuk produk tersebut dan alasannya.

Pengumpulan: Maksimal 1 minggu dari tanggal pertemuan ini dalam format PDF, maksimal 3 halaman.



PPC_PERTEMUAN 9:






PERTEMUAN 9: TEKNIK-TEKNIK SCHEDULING LANJUTAN

1. Tujuan Pembelajaran

  • Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan konsep-konsep penjadwalan lanjutan seperti MRP dan Kanban.

  • Mahasiswa mampu menerapkan teknik-teknik tersebut dalam studi kasus industri.


2. Materi Pokok

A. Material Requirements Planning (MRP)

Pengertian:
MRP adalah sistem perencanaan produksi yang digunakan untuk menentukan jumlah dan waktu kebutuhan bahan baku berdasarkan jadwal produksi.

Komponen Utama MRP:

  1. Bill of Materials (BoM) – struktur produk dan komponen.

  2. Inventory Status File – informasi stok bahan.

  3. Master Production Schedule (MPS) – jadwal produksi akhir.

Langkah-langkah MRP:

  • Identifikasi kebutuhan item akhir (Finished Goods).

  • Gunakan BoM untuk menelusuri kebutuhan bahan baku.

  • Periksa persediaan.

  • Tentukan kebutuhan bersih (net requirement).

  • Jadwalkan pembelian dan produksi.

Keuntungan MRP:

  • Menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan.

  • Meningkatkan efisiensi produksi.

  • Mengoptimalkan pembelian bahan baku.


B. Kanban System

Pengertian:
Kanban adalah metode visual dalam sistem produksi Just-In-Time (JIT) untuk mengontrol aliran kerja dan persediaan.

Jenis Kanban:

  1. Production Kanban – sinyal untuk memproduksi item.

  2. Withdrawal Kanban – sinyal untuk mengambil item dari proses sebelumnya.

Prinsip Dasar:

  • Produksi hanya dilakukan saat ada permintaan.

  • Menghindari pemborosan (waste).

  • Visualisasi alur kerja dengan kartu atau papan Kanban.

Contoh Implementasi:

  • Di pabrik, ketika bagian perakitan butuh lebih banyak komponen, mereka mengirim kartu Kanban ke bagian produksi untuk memulai proses.


C. Perbandingan MRP vs Kanban

Aspek MRP Kanban
Sifat Sistem terencana (push) Sistem permintaan (pull)
Mekanisme utama Perhitungan komputer Visual/manual
Cocok untuk Produk kompleks dan variatif Produksi berulang stabil

3. Studi Kasus Mini

Kasus:
Sebuah pabrik memproduksi jus buah dalam botol 250ml. Permintaan mingguan 1.000 unit. Mahasiswa diminta:

  • Menyusun MRP berdasarkan BoM dan data persediaan.

  • Mendesain sistem Kanban sederhana untuk proses pengisian dan pengepakan.


4. Penutup

Teknik penjadwalan lanjutan membantu produsen menyeimbangkan efisiensi dan responsivitas dalam produksi. MRP lebih cocok untuk perencanaan berbasis data, sedangkan Kanban efektif untuk pengendalian produksi harian berbasis visual.


5. Referensi

  • Heizer, J., & Render, B. (2014). Operations Management. Pearson.

  • Slack, N. et al. (2018). Operations Management. Pearson.

  • Stevenson, W. J. (2015). Operations Management. McGraw-Hill.