Assalam Alaikom Pictures, Images and Photos

Sunday, September 26, 2021

Metodologi Penelitian ke-2

 Pertemuan 1

  • Pengetahuan Dasar Tentang Filsafat Ilmu Dan Pengetahuan
  • Hakikat penelitian dan studi pendahuluan
  • Ruang lingkup penelitian di bidang teknik industri
Pertemuan 2





Sub Materi
  • Pengertian penelitian ilmiah dan non ilmiah 
  • Ciri-ciri penelitian ilmiah 
  • Jenis penelitian ilmiah

PENGERTIAN RISET DAN PENGETAHUAN ILMIAH

 

 1.1.          Ilmu dan Proses Berpikir

Dua definisi dari ilmu adalah:

1.       Pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan darimana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah yan umum

2.       Pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis

Ilmu lahir dari rasa ingin tahu manusia.  Keingintahuan seseorang terhadap permasalahan di sekelilingnya dapat menjurus kepada keingintahuan ilmiah.  Misalnya, dari pertanyaan apakah bulan mengelilingi bumi, ataukah sebaliknya.

3.       Mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang progress manusia secara menyeluruh.  Termasuk di dalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematis melalui pengamatan dan percobaan yang terus menerus, yang telah menghasilkan pene,uan kebenaran yang bersifat umum.  (Maranon, 1953 dalam Nazir, 2003).

Bagaimana bisa terjadi proses berpikir?  Menurut Dewey (Dewey, 1933 dalam Nazir, 2003), proses berpikir dari manusia normal mempunyai urutan sebagai berikut:

1.       Timbul rasa sulit, baik kesulitan untuk beradaptasi terhdap alat, sulit mengenal sifat, atau kesulitan dalam menerangkan hal yang muncul secara tiba-tiba.

2.       Kemudian rasa sulit tersebut didefeniisikan dalam bentuk permasalahan.

3.       Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesis, inferensi, atau teori.

4.       Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti atau data.

5.       Menguatkan pembuktian tentang ide-ide tersebut dan menyimpulkannya melalui keterangan-keterangan atau percobaan-percobaan.

Menurut Kelly (Kelly, 1930 dalam Nazir, 2003), proses berpikir menuruti langkah-langkah berikut:

1.       Timbul rasa sulit

2.       Rasa sulit tersebut didefenisikan

3.       Mencari pemecahan sementara

4.       Menambah keterangan terhadap pemecahan tadi yang menuju kepada kepercayaan bahwa pemecahan tersebut adalah benar.

5.       Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan verifikasi eksperimental (percobaan)

6.       Mengadakan penilaian terhadap penemuan-penemuan eksperimental menuju pemecahan secara mental untuk diterima atau ditolak sehingga kembali menimbulkan rasa sulit.

7.       Memberikan suatu pandangan ke depan atau gambaran mental tentang situasi yang akan datang untuk dapat menggunakan pemecahan tersebut secara tepat.

Dapat disimpulkan bahwa berpikir secara nalar mempunyai 2 kriteria utama yaitu:

1.       Ada unsur logika

2.       Ada unsur analitis

1.2.          Pengertian Riset dan Pengetahuan Ilmiah

2.       Menurut Kamus Webster      :      Suatu kata kerja yang mempunyai arti memeriksa atau mencari kembali.

3.       Menurut Ndraha (1988)         :      Suatu pemeriksaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari fakta, atau prinsip-prinsip penyelidikan yang tekun guna memastikan suatu hal.

4.       Kesimpulan                            :      Suatu usaha untuk menemukan suatu hal menurut metode yang ilmiah.  Dengan demikian riset memiliki tiga unsur penting, yaitu: sasaran, usaha untuk mencapai sasaran dan metode ilmiah.

 

1.3.          Syarat Pengetahuan Ilmiah

Untuk memperoleh pengetahuan yang benar terdapat beberapa cara.  Salah satunya dengan menggunakan ilmu.  Sesuatu yang bersifat ilmu adalah ilmiah.  Ilmu yang diperoleh dari hasil penelitian atau studi disebut ilmu pengetahuan.  Pengetahuan disebut ilmiah jika dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Umar, Husein, hal.3):

1.       Bersifat obyektif, yaitu sesuai dengan kenyataan

2.       Bersifat luas, agar kesimpulan-kesimpulan yang diambil tidak keliru

3.       Bersifat dalam, tidak hanya pada cara pragmatis, tetapi mampu sampai kepada penyebab masalah dan mencari alternatif-alternatif pemecahannya.

4.       Bersifat relatif, yaitu bersandar pada asumsi-asumsi tertentu yang bilamana asumsinya berubah, maka nilai-nilai pun berubah. 

Contoh:

Jika seseorang berlari di dalam kereta api yang sedang melaju ke arah belakang, maka di dalam kereta api dia terlihat bergerak maju.  Akan tetapi jika dilihat dari luar kereta api, dia bergerak maju.  Hal ini dikarenakan asumsinya telah diubah dari melihat di dalam menjadi di luar kereta api,

5.       Dapat diabstraksikan, yaitu bahwa suatu ilmu harus dapat diatur atau dipisahkan dari ilmu-ilmu lainnya dalam suatu sistem ilmu.

6.       Dapat dikongkritisasi, artinya kalau ada pertanyaan mengenai suatu ilmu walaupun dengan pola pertanyaan 5W+1H (what, why, where, when, who, how), ia dapat dijawab secara kongkrit.

7.       Berupa sistem, artinya suatu ilmu memiliki kaitan dengan ilmu lain.  Ilmu tersebut juga melakukan transformasi, memiliki input dan output, dan lain-lain sesuai dengan definisi sistem.

8.       Berkembang, yaitu suatu ilmu yang harus disesuaikan dengan situasi saat ini dan selayaknya pula untuk situasi masa datang.

9.       Memiliki disiplin dan metodis instrumentalis; dalam hal disiplin, misalkan ilmu X akan dipakai oleh ilmu Y untuk mengaplikasikan suatu riset.  Hendaknya perhatikan terminologi ilmu X pada  ilmu Y.  Misalnya istilah yang sama di ilmu X dan ilmu Y ternyata mempunyai arti yang berbeda tetapi oleh periset dianggap sama, maka hal ini akan berakibat fatal. Dalam hal metodis instrumentalis, bahwa ilmu dapat dibuat konsep dan modelnya sehingga ilmu yang luas itu setidaknya dapat ditangkap esensinya kalau tidak merasa perlu untuk dihafal semuanya. 

 

1.4.          Kriteria Riset Ilmiah

Menurut Nazir (1988), suatu metode yang dipakai dalam penelitian adalah ilmiah, maka metode harus mempunyai kriteria sebagai berikut:

1.       Berdasarkan pada fakta, yaitu berdasarkan fakta yang nyata bukan kira-kira atau legenda-legenda, dan lain-lain.

2.       Bebas dari prasangka, maksudnya bebas dari sudut pandang yang subyektif tetapi benar-benar berdasarkan alasan dan bukti yang lengkap dengan pembuktian yang obyektif.

3.       Menggunakan analisis, yaitu masalah harus dicari sebab-sebabnya serta pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis.

4.       Menggunakan hipotesis, sebenarnya hipotesis ini hanya bergunadalam hal membantu peneliti dalam hal menuntun jalan pikirannya untuk mencapai hasil penelitiannya.

5.       Menggunakan ukuran yang obyektif, yaitu tahapan-tahapan hasil yang dicapai dapat diukur dengan alat ukur yang obyektif.

6.       Menggunakan teknik kuantifikasi, yaitu pemakaian data dapat dikuantifikasikan.  Jauhkan ukuran seperti mata memandang, menurut hati nurani, dan lain-lain.

Fakta yang digunakan dalam sebuah riset setidaknya harus mengandung:

1.       Adanya subyek yang menimbulkan peristiwa

2.       Adanya peristiwa atau kejadian itu sendiri

3.       Adanya waktu dan tempat kejadian

4.       Adanya akibat dari kejadian

5.       Adanya obyek yang diakibatkan oleh subyek yang menimbulkan peristiwa

6.       Adanya latar muka kejadian atau tindak lanjut dari peristiwa

7.       Adanya sebab-sebab kejadian

8.       Adanay latar belakang kejadian

9.       Adanya motif kejadian.

 

1.5.          Langkah-langkah Riset

 

Menurut Nazir (1988), Malhotra (1993), dan Aaker (1995), langkah-langah utama riset secara garis besar seperti pada Gambar 1.

 

 

 

Gambar 1.  Langkah-langkah Riset

 

1.6.          Etika dalam Riset

1.       Etika Peneliti pada Responden

-        Melindungi hak-hak responden dalam melakukan pengumpulan data

-        Jelaskan secara langsung tujuan dan manfaat yang akan didapat responden dari studi

-        Jika ada kemungkinan bahwa data dapat merugikan responden, maka perlu untuk mwndapatkan persetujuan responden secara tertulis dengan memerincikan batasan-batasan

-        Memberitahukan kepada responden tentang hasil studi yang bersumber dari data responden.  Hal ini akan membuat responden mempunyai pandangan yang sangat positif terhadap penelitian.  Tidak perlu seluruh hasil studi, cukup aspek-aspek tertentu saja dan dapat diinformasikan misalnya dengan cara-cara statistik.

-        Perlu mengingat hak atas kebebasan pribadi responden, misalnya hak menolak untuk diwawancarai, sehingga peneliti harus meminta izin terlebih dahulu.

2.       Etika Peneliti pada Klien

-        Keinginan klien agar identitasnya tidak diketahui

-        Hak klien untuk mendapatkan hasil studi yang berkualitas.  Namun seorang peneliti harus mengarahkan dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan kualitas tersebut.

3.       Etika Peneliti pada Asisten

-        Tidak etis menugaskan asisten ke tempat pengumpulan data yang dapat mengancam keselamatan asisten tersebut

-        Menuntut perilaku etis dari para asisten dimana perilaku asisten berada di bawah pengawasan langsung peneliti.  Dengan demikian semua asisten perlu diberi pelatihan, supervisi yang baik, dan bekal mental yang kuat agar tidak melakukan penyelewengan

4.       Etika Klien

-        Tidak selalu meminta peneliti untuk mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan saja, menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis data yang dianggap merugikan, dan lain-lain

 

1.7.          Kegunaan dan Peranan Penelitian

Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuesi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja dikontrol melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peranan yang amat penting dalam memberikan fondasi dalam tindak serta keputusan dalam segala aspek pembangunan. Adalah sangat sulit bahkan tidak mungkin sama sekali memperoleh data yang terpercaya yang dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan. Jika penelitian tidak pernah diadakan, serta kenyataan – kenyataan tidak pernah diuji lebih dahulu melalui penelitian. Tidak ada satu negara yang sudah maju dan berhasil dalam pembangunan, tanpa melibatkan banyak daya dan dana dalam bidang penelitian.

Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuesi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja dikontrol melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peranan yang amat penting dalam memberikan fondasi dalam tindak serta keputusan dalam segala aspek pembangunan. Adalah sangat sulit bahkan tidak mungkin sama sekali memperoleh data yang terpercaya yang dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan. Jika penelitian tidak pernah diadakan, serta kenyataan – kenyataan tidak pernah diuji lebih dahulu melalui penelitian. Tidak ada satu negara yang sudah maju dan berhasil dalam pembangunan, tanpa melibatkan banyak daya dan dana dalam bidang penelitian.

Di negara – negara yang telah berkembang, apresiasi terhadap karya penelitian sudah begitu melembaga dan penggunaan dana untuk keperluan penelitian tidak pernah dipertanyakan lagi manfaatnya. Pengeluaran negara untuk penelitian dapat mencapai 1-2 persen dati total pengeluaran negara. Amerika Serikat misalnya, menggunakan 0,27% dari total pendapatna negara untuk keperluan penelitian antara 1940-1944, & meningkat menjadi 1%  di tahun 1953 dan  naik lagi menjadi 1,3% di tahun 1955. Di tahun 1953, Amerika Serikat telah menggunakan 3,5 billiun dolar untuk penelitian. Kira – kira 60% dibiayai oleh pemerintah dan 35% oleh industri swasta, dan selebihnya oleh instansi dan lembaga lainnya. Dari keseluruhan pembiayaan tersebut, 94% digunakan untuk penelitian terapan (applied research) dan 6% untuk penelitian dasar (basic research)

Di negara – negara yang sedang berkembang, penelitian pertanian memegang peranan penting sekali, yang meliputi aspek – aspek pemasaran, penerapan teknologi, alat – alat pertanian, pengangkutan serta perangsang produksi.  Dalam harga nyata 1971, pembiayaan untuk epenelitian pertanian di Asia telah mencapai US$ 646juta pada tahun 1974 dibandingkan dengan hanya US$ 70 juta pada tahun 1951).  (Boyce and Evanson, 1975).  Jika pengeluaran untu penelitian pertanian dari negara-negara di dunia, maka perbandingannya dapat dilihat pada Gambar 3.

 

Sumber: Repro dari Boyce and Evenson, 1975 dalam Nazir, 2003

Gambar 2.     Persentase Pengeluaran untuk Penelitian Pertanian Menurut Kelompok Pendapatan per Kapita, 1951 - 1974

Banyak studi menyimpulkan bahwa kontribusi dari penelitian mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tersebut. Ada 2 cara untuk menilai benefit (keuntungan dari penelitian). Pertama, menggunakan teknik internal rate of return to investment dan kedua dengan menghitung nilai marginal dari output per dolar modal yang ditanamkan dalam penelitian

Hasil penelitian tidak dapat dengan segera dinikmati, tetapi biasanya  mempunyai lag waktu (time lag) dan mempunyai bentuk grafik seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Time lag Hasil Penelitian

 

Penanaman modal dalam penelitian pada waktu T diharapkan akan memberikan sumbangan sesudah 2 atau 3 tahun kemudian. Sumbangan penelitian terus meningkat sampai ke level M sesudah 10 tahun. Tergantung dari jenis penelitian, maka sesudah 10 tahun akan terjadi penyusutan dari output penelitian.  (Nazir, 2003)

 

1.8.          Jenis-jenis Penelitian

2.       Penelitian Dasar  (Basic Research)

Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan umum ini  merupakan alat untuk memecahkan masalah-masalah praktika,walaupun ia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut,karena tugas penelitian terapanlah yang akan menjawab masalah-masalah praktis tersebut.

Penelitian murni tidak dibayang-bayangi oleh pertimbangan penggunaan dan penemuan tersebut untuk masyarakat. Perhatian utama adalah kesinambungan dan integritas dari ilmu dan filosofi . Penelitian murni bisa diarahkan kemana saja, tanpa memikirkan ada tidaknya hubungan dengan kejadian-kejadian yang diperlukan masyarakat. Proses pemikiran si peneliti bisa membawa ke mana saja,tanpa memikirkan sudut apa dan arah mana yang akan dituju.(Hogben, 1938).

Charters (1920) menyatakan bahwa penelitian dasar terdiri atas halnya pemilihan sebuah masalah khas dari sumber mana saja, dan secara hati-hati memecahkan masalah tersebut tanpa memikirkan kehendak sosial atau ekonomi ataupun masyarakat.  Contoh penelitian murni seperti penelitian tentang gen, nukleus, dan lain-lain.

3.       Penelitian Terapan (Applied research)

Penelitian terapan (applied research/practical research) adalah penyelidikan yang berhati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap sesuatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu. Peneliti yang mengerjakan penelitian dasar tidak mengharapkan hasil penelitiannya digunakan secara praktika. Peneliti terapanlah yang akan memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidang-bidang tertentu. Tiap ilmuwan yang mengerjakan penelitian terapan mempunyai keinginan agar dengan segera hasil penelitiannya dapat digunakan masyarakat, baik untuk keperluan ekonomi,politik maupun sosial.

Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktik-praktik yang ada. Penelitian terapan harus dengan segera mengumukan hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya hasil penemuan tersebut tidak menjadi kadaluwarsa.

Charters (1925) yang disiter oleh Whitney (1960) memberikan 5 langkah dalam melaksanakan penelitian terapan, seperti pada Gambar 4.

 

Sumber: Nazir, 2003

 

Gambar 4.  Langkah-langkah Penelitian Terapan

 

 Pertemuan 3

  • Definisi masalah, sumber‐ sumber masalah dan perumusan masalah 
  • Identifikasi topik penelitian
  • Merumuskan masalah penelitian 
Pertemuan 4
  • Hipotesa dan merancang teknik penelitian
 

No comments:

Post a Comment