Assalam Alaikom Pictures, Images and Photos

Wednesday, November 3, 2021

Materi PTLF Pertemuan Ke-5

 





Materi


Analisis Produk

Selain kegiatan promosi, ada satu hal lagi yang penting untuk diingat oleh para pelaku bisnis saat ini. Apa itu? Analisis produk. Baik pelaku bisnis kecil maupun besar, seringkali melupakan hal yang satu ini. Lantas, sebenarnya apa sih pentingnya melakukan analisis produk?

Alasan utama banyak pebisnis mengabaikan analisis produk adalah karena tidak mengetahui apa saja yang terdapat dalam komponen analisis produk. Selain itu, alasan lainnya adalah menurut mereka melakukan analisis produk itu membuang-buang waktu. Lain halnya dengan pebisnis yang sudah menerapkan analisis produk, mereka telah merasakan keuntungan dari melakukan hal tersebut.

 

Analisis Produk: Pengertian dan Manfaatnya

 

Secara singkat, analisis produk adalah pengujian produk dengan melihat beberapa aspek sebagai indikator yang harus ada pada suatu produk. Sehingga apabila produk tersebut tidak memenuhi indikator-indikator yang ada, maka pebisnis akan dapat melihat bahwa produk mereka ternyata tidak lolos uji. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi pebisnis untuk mengkaji ulang dalam merumuskan kembali segala hal terkait produk tersebut.

Contohnya saja pada produk makanan. Dalam produk makanan, aspek yang diuji adalah terkait kesehatan serta keamanan untuk dikonsumsi. Pengujian dilakukan untuk memastikan tidak ada kandungan tertentu yang berlebih atau kandungan racun di dalamnya.  Dalam melakukan pengujian, para ahli gizi dilibatkan dalam penelitian laboratorium.  Mereka akan memastikan bahwa produk makanan tersebut aman dan layak dikonsumsi.

Poin-poin dalam analisis produk menyesuaikan dengan produk yang dijual. Sehingga indikatornya bisa saja berbeda dengan produk lainnya.

Analisis produk meliputi:

1.     Pengujian structural,

2.     Uji mesin

3.     Pengujian bahan kimia

4.     dan lain-lain yang terkait dengan produknya.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah produk Anda siap untuk diluncurkan ke pasar. Sehingga apabila tidak dilakukan maka akan dapat berdampak banyaknya masalah yang disebabkan oleh produk tersebut. Misalnya saja jika produk makanan dipasarkan tanpa melalui proses analisis produk dan ternyata ketika dikonsumsi menyebabkan konsumennya keracunan maka hal tersebut akan sangat merugikan bagi produsen.

Analisis produk melibatkan pemeriksaan fitur produk, biaya, ketersediaan, kualitas, penampilan, dan aspek lainnya. Analisis produk dilakukan oleh pembeli potensial, oleh manajer produk yang mencoba memahami pesaing, dan oleh peninjau pihak ketiga.[1][2]

Analisis produk juga dapat digunakan sebagai bagian dari desain produk untuk mengubah deskripsi produk tingkat tinggi menjadi hasil dan persyaratan proyek. Ini melibatkan semua fakta produk, tujuannya, operasinya, dan karakteristiknya.

Teknik terkait meliputi pemecahan produk, analisis sistem, rekayasa sistem, rekayasa nilai, analisis nilai, dan analisis fungsional.[3]

1.     Perincian produk: Secara rekursif membagi produk menjadi komponen dan subkomponen.

2.     Rekayasa sistem: Memastikan bahwa produk memenuhi kebutuhan pelanggan, persyaratan biaya, dan tuntutan kualitas.

3.     Rekayasa nilai: Pertimbangkan desain alternatif dan teknik konstruksi untuk mengurangi biaya/meningkatkan keuntungan.

4.     Analisis nilai: Menilai rasio biaya/kualitas untuk memastikan bahwa produk tersebut hemat biaya.

5.     Analisis fungsi: Pastikan produk memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Analisis teknologi

Analisis teknologi terkadang diterapkan dalam pengambilan keputusan yang sering dikaitkan dengan investasi, keputusan kebijakan[4] dan pengeluaran publik. Mereka dapat dilakukan oleh berbagai jenis organisasi seperti perusahaan nirlaba,[5] think tank nirlaba, lembaga penelitian, platform publik dan lembaga pemerintah[6] dan mengevaluasi teknologi masa depan yang mapan, muncul dan potensial pada berbagai ukuran dan metrik – semuanya terkait dengan cita-cita dan tujuan seperti emisi gas rumah kaca global minimal – seperti siklus hidup-keberlanjutan, keterbukaan, kinerja, kontrol,[7] biaya keuangan, biaya sumber daya, dampak kesehatan, dan banyak lagi. Hasil terkadang dipublikasikan sebagai laporan publik atau sebagai studi telaah sejawat ilmiah.[rujukan tambahan diperlukan] Berdasarkan laporan tersebut, standardisasi dapat memungkinkan intervensi atau upaya yang menyeimbangkan persaingan dan kerja sama[8] dan meningkatkan keberlanjutan, mengurangi pemborosan dan redundansi, [9] atau mempercepat inovasi. Mereka juga dapat digunakan untuk pembuatan desain sistem standar yang mengintegrasikan berbagai teknologi sebagai komponennya.[10] Aplikasi lain termasuk penilaian risiko dan penelitian aplikasi pertahanan.[11] Mereka juga dapat digunakan atau dibuat untuk menentukan hipotetis atau solusi optimal yang ada[7] dan untuk mengidentifikasi tantangan, arah inovasi, dan aplikasi.[12] Analisis teknologi dapat mencakup atau tumpang tindih dengan analisis infrastruktur dan produk non-teknologi.

Organisasi penetapan standar dapat "mempelopori konvergensi seputar standar". Sebuah studi menemukan bahwa, dalam banyak kasus, variasi standar yang lebih besar dapat menghasilkan inovasi yang lebih tinggi hanya dalam administrasi.[14] Alat analisis teknologi mencakup kerangka kerja analitis yang menggambarkan artefak teknologi individu, memetakan batas teknologi, dan menentukan profil preferensi sosio-teknis.[15] Pemerintah dapat mengoordinasikan atau menyelesaikan konflik kepentingan dalam standardisasi.

 

Materi tambahan

Materi Tambahan

Analisis Proses Bisnis

Pengertian Analisis

Analisis adalah : Kajian yang dilakukan guna untuk mengetahui strukturnya secara lebih mendalam. Analisis membutuhkan kegiatan/tenaga lebih ekstra untuk memahami suatu masalah secara lebih mendetail.

Pengertian Proses

Proses adalah Urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil.

Proses terdiri dari 2 (dua) jenis :

1.     Proses Alami: Proses yang berjalan dengan sendiri tanpa didesain, seperti: proses penyerbukan  bunga.

2.     Proses Didesain: Proses berjalan yang didesain, seperti: proses pendaftaran mahasiswa. Proses ini didesain oleh Bagian Pendaftaran di UMK.

Pengertian Bisnis

· Mencari/mendapatkan keuntungan

· suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan keuntungan

Pengertian Proses Bisnis

Definisi dari Hammer dan Champy’s (1993): “kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih inputan dan menghasilkan output yang bermanfaat/bernilai bagi pelanggan”

·        Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu.

·        Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya.

 

Pengertian Analisa Proses Bisnis

·        Analisis Proses Bisnis adalah Kajian yang dilakukan untuk mengetahui urutan pelaksanaan dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan menggunakan berbagai sumber daya.

·        Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan

Karakteristik Proses Bisnis

·        Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.

·        Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.

·        Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.

·        Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.

·        Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.

·        Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.

·        Pemilik proses: yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.

Tipe Proses Bisnis

Terdapat tiga jenis proses bisnis:

·        Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis

·        Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan.

·        Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekruitmen, pusat bantuan.

Analisis Proses Bisnis dalam Siklus Proses Bisnis

Proses analisis dilakukan untuk mengidentifikasi ‘pain points’ yang ada pada setiap proses. Berdasarkan model proses yang ada, tim analis bisnis/business analyst, orang-orang IT, perwakilan bisnis yang terlibat dan, biasanya, konsultan eksternal menganalisis proses secara rinci. Mereka mengidentifikasi tujuan proses dan mendata setiap kekurangan pada proses yang ada saat ini.

Pada tahap ini, tim proyek mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apakah tujuan atau goal dari proses yang dimiliki?
  • Mengapa proses dieksekusi seperti yang dilakukan saat ini?
  • Unit organisasi dan sistem aplikasi apa saja yang terlibat – dan dimanakah interface diantara mereka?
  • Apakah masalah yang ada saat ini?
  • Perubahan apa saja yang akan dilakukan diluar proyek proses engineering?
  • Teknologi apa yang (akan) tersedia?
  • Apakah tolok ukur/benchmark saat ini?

Pertanyaan dan Jawaban 5, 6, 7 dan 8 dibawah dapat membantu Anda untuk hati-hati mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan di atas, dan untuk merangsang respon yang tepat.

Pertanyaan 5
Informasi apa yang harus dicapture dari setiap ‘pain points’ yang diidentifikasi? Desain sebuah tabel yang dapat digunakan sebagai pola umum untuk melakukan klasifikasi kelemahan yang ditemukan. Tabel ini harus menangkap semua informasi yang relevan untuk deskripsi lebih lanjut dari setiap kelemahan. Bandingkan tabel Anda untuk setiap jawaban yang diberikan.

Jawaban 5

Weakness ID

Name

Priority

Short Term (ST) / Long Term (LT)

Organizational or IT Issue

Related Project

Possible Solution

Responsible

Deadline

1

 

A

LT

Organ/IT

nil

 

John Smith

15-01-01

2

 

C

ST

IT

softwareupgrade

 

Peter Frankins

30-09-01

Setelah kelemahan utama dari proses yang ada telah dapat diidentifikasi dan dijelaskan, maka informasi ini sangat berguna untuk mengumpulkan informasi tentang best practice dalam merestruktur proses ini.
 
Pertanyaan 6
Benchmarking menggambarkan perbandingan data kinerja internal (seperti waktu pemrosesan) dengan data internal atau eksternal lainnya dari industri yang sama atau dengan industri yang berbeda. Apa peran benchmarking dalam tahap analisis proses?

Jawaban 6
Data pembanding biasanya disebut sebagai ‘best practice’. Data internal sebanding bisa berasal dari anak perusahaan dengan tujuan yang sama dan struktur organisasi yang sama di lokasi yang berbeda. Data eksternal dapat datang dari perusahaan lain atau menjadi studi pembanding yang dibeli dan dilakukan oleh perusahaan konsultan. Benchmarking dapat membantu mengidentifikasi kekurangan, yaitu proses-proses yang performanya berada di bawah nilai pesaing. Namun, tantangan utama adalah untuk mencari tahu mengapa hal ini terjadi. Secara umum, data tentang struktur proses tidak akan tersedia.

‘Referece model’ atau model refrensi adalah salah satu cara untuk menangkap informasi tentang praktek terbaik/best practice dari sebuah proses. Mereka mengacu pada proses model yang tidak menggambarkan satu jenis perusahaan, tetapi seluruh industri. Model referensi dapat berfungsi sebagai rekomendasi untuk mendesain proses baru. Misalnya, semakin banyak perusahaan konsultan yang mendokumentasikan pengalaman proyek mereka dalam bentuk model referensi. Dengan demikian, menjadi mungkin bagi mereka untuk dengan mudah menggunakan kembali hasil proyek mereka. Seorang konsultan baru akan mempelajari model referensi yang tersedia untuk industri tertentu dan menggunakannya sebagai titik awal dalam melakukan analisis proses klien tertentu.

Contoh gambar 8 dan 9 menggambarkan ide dari model referensi. Bayangkan bahwa setiap matriks pada Gambar 8 merupakan salah satu perusahaan. Simbol yang berbeda dapat berdiri untuk departemen, proses, atau apa pun. Anda melihat beberapa kesamaan dan beberapa perbedaan. Model referensi berupaya untuk menjaga kesamaan, sehingga perusahaan keempat dapat segera dibedakan berdasarkan model referensi ini.

 

model refrensi

Model referensi tidak hanya menggambarkan solusi generik untuk industri tertentu, tetapi mereka juga menggambarkan fungsi dari perangkat lunak. Perangkat lunak bisnis khususnya yang komprehensif (ERP software) sering didokumentasikan dalam bentuk model referensi. Pasar ERP solusi SAP R / 3 misalnya dijelaskan dalam lebih dari 800 model proses bisnis dan lebih dari 120 skenario untuk proses bisnis kolaboratif diperlukan untuk E-Commerce.

Pertanyaan 7
Benchmarking dan model refrensi merupakan sebuah cara untuk menangkap informasi tentang cara terbaik dalam melakukan proses bisnis tertentu. Apakah selalu disarankan untuk mengacu kepada ‘best practice’? Apakah ‘best practice’ selalu dapat diidentifikasi?

Jawaban 7
Best practice adalah istilah populer untuk solusi yang mengaku sebagai ‘canggih’ atau state of the art solution. Namun, best practice biasanya tidak didefinisikan secara detail. Apakah best practice benar-benar berarti untuk digunakan? 
Arthur Andersen mendefinisikan best practice sebagai “sebuah metode yang telah dinilai lebih unggul dari metode lain. Metode tersebut adalah cara yang paling efisien untuk melakukan tugas. Dengan kata lain, itu adalah garis lurus antara bahan baku, melalui pengolahan, untuk produk jadi.”

Biasanya best practice didefinisikan sebagai ‘state of the art’ dalam industri tertentu. Dari sudut pandang teoritis, hampir tidak mungkin untuk mendefinisikan ‘the’ best practice karena akan memerlukan pencacahan lengkap dari semua praktek saat ini.

Tidak ada bukti nyata tentang best practice. Hal ini hanya klaim dari orang-orang pemasaran yang, misalnya, solusi ERP menyediakan praktek terbaik. Seperti yang dapat Anda baca di sebuah iklan, perusahaan konsultan besar menyatakan bahwa “our professionals will start by sharing […] what works best for others”. Dari sudut pandang para kritikus, best practice bisa diartikan sebagai alasan untuk terus menggunakan kembali pendekatan yang sama.

Pertanyaan 8
Suara-suara kritis telah menekankan bahwa penggunaan model referensi ERP dan penerapan best practice dapat menyebabkan perusahaan dengan menggunakan proses bisnis yang sama. Dengan demikian, perusahaan tidak akan mampu mencapai keunggulan kompetitif yang diharapkan. Bagaimana pendapat Anda? Akankah setiap perusahaan akan terlihat sama, jika mereka semua mengacu pada ide best practice yang sama?

Jawaban 8
Bahkan jika dua perusahaan menggunakan model referensi yang sama (seperti proses refrensi pembelian) untuk desain organisasi mereka, akan terdapat perbedaan yang signifikan dalam melakukan bisnis mereka. Ini dikarenakan terdapat karyawan yang berbeda dengan keterampilan yang berbeda, motivasi, dan kreativitas yang berbeda dalam proses ini. Meskipun perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak yang sama, mereka biasanya akan memiliki banyak kegiatan di luar ruang lingkup perangkat lunak. Ini bisa menjadi panggilan telepon dengan pemasok, atau pertemuan antara orang pembelian dan staf yang bekerja di bagian hutang. Selain itu, mitra bisnis yang terlibat (pemasok) yang berbeda. Keunggulan kompetitif umumnya berasal dari cara bisnis dilakukan dan tidak bagaimana software ERP yang digunakan. Menggunakan model referensi ERP yang sama tidak berarti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Sebaliknya, ini adalah sebuah kesempatan yang yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, kerugian kompetitif dapat dihasilkan jika kita tidak menggunakan software ERP tersebut.

 

Sumber:

https://materikuliah.tigaputri.asia/pengenalan-analisa-proses-bisnis/

https://www.bpratomo.com/analisis-proses/

 

No comments:

Post a Comment