Model
Reorder Point (ROP)
Model Reorder Point (ROP) adalah konsep penting dalam manajemen persediaan yang digunakan untuk menentukan titik saat suatu barang harus dipesan kembali (reorder) agar tidak kehabisan stok. Tujuan utama dari model ini adalah menjaga kelancaran aliran barang tanpa kelebihan stok atau kekurangan stok.
Penjelasan
Umum
Reorder Point (ROP) adalah jumlah persediaan
minimum yang harus tersedia pada saat barang mencapai titik tertentu, sehingga
perusahaan tahu kapan harus melakukan pemesanan ulang untuk menjaga agar stok
barang tetap mencukupi selama waktu tunggu (lead time) pemesanan.
Rumus
Reorder Point
Rumus dasar untuk menghitung ROP adalah:
ROP=Permintaan Rata-rata×Lead TimeROP = \text{Permintaan
Rata-rata} \times \text{Lead Time}ROP=Permintaan Rata-rata×Lead Time
Di mana:
- Permintaan Rata-rata adalah
jumlah barang yang terjual atau digunakan dalam satu periode waktu
tertentu (misalnya, per hari atau per minggu).
- Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan untuk
memproses dan menerima pesanan setelah dilakukan pemesanan ulang, biasanya
dihitung dalam hari atau minggu.
Jika Anda ingin memperhitungkan ketidakpastian
dalam permintaan atau waktu tunggu (lead time), Anda bisa menambahkan Safety
Stock (stok pengaman) ke dalam rumus.
ROP=(Permintaan Rata-rata×Lead Time)+Safety StockROP =
(\text{Permintaan Rata-rata} \times \text{Lead Time}) + \text{Safety Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata×Lead Time)+Safety Stock
Penjelasan
Komponen:
- Permintaan Rata-rata:
Rata-rata jumlah barang yang digunakan atau terjual per periode (misalnya
per hari atau per minggu).
- Lead Time: Waktu yang dibutuhkan untuk menerima
barang setelah melakukan pemesanan. Lead time ini bisa bervariasi
tergantung pada pemasok, proses pengiriman, atau faktor eksternal lainnya.
- Safety Stock: Stok
cadangan yang disimpan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau
keterlambatan pasokan yang tidak terduga. Safety stock ini membantu
menghindari kehabisan barang dalam periode lead time.
Contoh
Perhitungan:
Misalkan perusahaan menjual 10 unit produk per
hari, dan lead time dari pemasok adalah 5 hari. Jika perusahaan ingin menambah
stok pengaman sebanyak 20 unit untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan, maka
reorder point-nya dapat dihitung sebagai berikut:
ROP=(10 unit/hari×5 hari)+20 unitROP = (10 \, \text{unit/hari} \times 5
\, \text{hari}) + 20 \, \text{unit}ROP=(10unit/hari×5hari)+20unit ROP=50 unit+20 unit=70 unitROP
= 50 \, \text{unit} + 20 \, \text{unit} = 70 \, \text{unit}ROP=50unit+20unit=70unit
Dengan demikian, perusahaan perlu melakukan
pemesanan ulang saat persediaan mencapai 70 unit, yang terdiri dari 50 unit
untuk memenuhi permintaan selama lead time dan 20 unit untuk stok pengaman.
Faktor yang
Mempengaruhi ROP:
- Fluktuasi Permintaan: Jika
permintaan barang tidak stabil, safety stock perlu ditambah untuk
mengurangi risiko kehabisan stok.
- Variabilitas Lead Time: Jika
lead time tidak dapat diprediksi dengan pasti, stok pengaman akan lebih
penting untuk menghindari kekurangan barang.
- Level Layanan yang Diinginkan:
Perusahaan mungkin ingin menjaga tingkat layanan tertentu, seperti
memastikan bahwa 95% pesanan pelanggan dapat dipenuhi tanpa kekurangan
stok. Ini akan mempengaruhi jumlah safety stock yang diperlukan.
Kesimpulan:
Model Reorder Point membantu perusahaan
untuk memutuskan kapan harus melakukan pemesanan ulang agar persediaan barang
selalu mencukupi tanpa terjebak dalam kelebihan stok. Dengan memahami dan
mengelola ROP dengan baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dalam
manajemen persediaan dan mengurangi biaya yang terkait dengan stok yang tidak
bergerak atau kekurangan barang.
Berikut adalah beberapa contoh soal latihan
tentang Reorder Point (ROP) untuk membantu Anda memahami lebih dalam
bagaimana cara menghitung dan menerapkan model reorder point dalam manajemen
persediaan.
Soal 1:
Dasar Reorder Point
Perusahaan XYZ menjual 50 unit produk setiap
hari. Waktu yang dibutuhkan dari pemesanan hingga barang tiba (lead time)
adalah 10 hari. Tentukan Reorder Point perusahaan XYZ.
Penyelesaian:
Rumus dasar ROP:
ROP=Permintaan Rata-rata per Hari×Lead TimeROP =
\text{Permintaan Rata-rata per Hari} \times \text{Lead Time}ROP=Permintaan Rata-rata per Hari×Lead Time
- Permintaan rata-rata per hari = 50 unit
- Lead Time = 10 hari
Maka:
ROP=50 unit/hari×10 hari=500 unitROP = 50 \, \text{unit/hari} \times 10
\, \text{hari} = 500 \, \text{unit}ROP=50unit/hari×10hari=500unit
Jadi, reorder point adalah 500 unit.
Artinya, perusahaan XYZ harus melakukan pemesanan ulang saat stok mencapai 500
unit.
Soal 2: ROP
dengan Safety Stock
Perusahaan ABC menjual 100 unit produk per
minggu. Lead time dari pemasok adalah 2 minggu. Perusahaan ingin menjaga safety
stock sebesar 150 unit untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan dan waktu
tunggu.
Penyelesaian:
Rumus ROP dengan safety stock:
ROP=(Permintaan Rata-rata per Minggu×Lead Time)+Safety StockROP
= (\text{Permintaan Rata-rata per Minggu} \times \text{Lead Time}) +
\text{Safety Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata per Minggu×Lead Time)+Safety Stock
- Permintaan rata-rata per minggu = 100 unit
- Lead Time = 2 minggu
- Safety Stock = 150 unit
Maka:
ROP=(100 unit/minggu×2 minggu)+150 unitROP = (100 \, \text{unit/minggu}
\times 2 \, \text{minggu}) + 150 \, \text{unit}ROP=(100unit/minggu×2minggu)+150unit
ROP=200 unit+150 unit=350 unitROP = 200 \, \text{unit} + 150 \, \text{unit} =
350 \, \text{unit}ROP=200unit+150unit=350unit
Jadi, reorder point adalah 350 unit.
Perusahaan harus melakukan pemesanan ulang saat stok mencapai 350 unit.
Soal 3: ROP
dengan Fluktuasi Permintaan
Perusahaan DEF menjual 200 unit produk per
bulan, tetapi permintaan selama bulan terakhir bervariasi dengan rata-rata 200
unit, tetapi dengan deviasi standar 50 unit. Lead time pemasok adalah 1 bulan.
Tentukan Reorder Point jika perusahaan ingin mempertahankan tingkat
pelayanan 95%, yang mengharuskan mereka untuk menjaga z-score = 1.65
(untuk tingkat layanan 95%).
Penyelesaian:
Langkah pertama adalah menghitung Safety
Stock. Safety stock dihitung dengan rumus:
Safety Stock=z×Deviasi Standar Permintaan×Lead Time\text{Safety
Stock} = z \times \text{Deviasi Standar Permintaan} \times \sqrt{\text{Lead
Time}}Safety Stock=z×Deviasi Standar Permintaan×Lead Time
- z (untuk tingkat layanan 95%) = 1.65
- Deviasi standar permintaan = 50 unit
- Lead time = 1 bulan
Maka:
Safety Stock=1.65×50×1=1.65×50=82.5 unit(dibulatkan menjadi 83 unit)\text{Safety
Stock} = 1.65 \times 50 \times \sqrt{1} = 1.65 \times 50 = 82.5 \, \text{unit}
\quad \text{(dibulatkan menjadi 83 unit)}Safety Stock=1.65×50×1=1.65×50=82.5unit(dibulatkan menjadi 83 unit)
Sekarang kita hitung ROP:
ROP=(Permintaan Rata-rata per Bulan×Lead Time)+Safety StockROP
= (\text{Permintaan Rata-rata per Bulan} \times \text{Lead Time}) +
\text{Safety Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata per Bulan×Lead Time)+Safety Stock
- Permintaan rata-rata per bulan = 200 unit
- Lead Time = 1 bulan
- Safety Stock = 83 unit
Maka:
ROP=(200 unit/bulan×1 bulan)+83 unitROP = (200 \, \text{unit/bulan}
\times 1 \, \text{bulan}) + 83 \, \text{unit}ROP=(200unit/bulan×1bulan)+83unit ROP=200 unit+83 unit=283 unitROP
= 200 \, \text{unit} + 83 \, \text{unit} = 283 \, \text{unit}ROP=200unit+83unit=283unit
Jadi, reorder point adalah 283 unit.
Perusahaan DEF harus melakukan pemesanan ulang saat stok mencapai 283 unit
untuk mempertahankan tingkat layanan 95%.
Soal 4:
Analisis Variabel dalam ROP
Sebuah perusahaan e-commerce menjual produk
dengan permintaan yang sangat fluktuatif. Rata-rata permintaan per hari adalah
300 unit, tetapi permintaan dapat bervariasi antara 250 hingga 350 unit per
hari. Lead time pengiriman adalah 3 hari, dan perusahaan ingin menjaga tingkat
layanan 90%, yang berarti z-score = 1.28.
- Hitung Reorder Point jika perusahaan ingin menjaga tingkat
layanan 90%.
- Tentukan juga Safety Stock berdasarkan fluktuasi permintaan.
Penyelesaian:
- Safety Stock:
Jika fluktuasi permintaan diketahui dalam
bentuk nilai maksimum dan minimum, kita dapat menghitung deviasi standar
sebagai berikut:
Deviasi Standar Permintaan=Permintaan Maksimum−Permintaan Minimum6\text{Deviasi
Standar Permintaan} = \frac{\text{Permintaan Maksimum} - \text{Permintaan
Minimum}}{6}Deviasi Standar Permintaan=6Permintaan Maksimum−Permintaan Minimum
- Permintaan maksimum = 350 unit
- Permintaan minimum = 250 unit
Maka:
Deviasi Standar Permintaan=350−2506=1006≈16.67 unit\text{Deviasi
Standar Permintaan} = \frac{350 - 250}{6} = \frac{100}{6} \approx 16.67 \,
\text{unit}Deviasi Standar Permintaan=6350−250=6100≈16.67unit
Sekarang, kita hitung Safety Stock:
Safety Stock=z×Deviasi Standar Permintaan×Lead Time\text{Safety
Stock} = z \times \text{Deviasi Standar Permintaan} \times \sqrt{\text{Lead
Time}}Safety Stock=z×Deviasi Standar Permintaan×Lead Time
- z = 1.28 (untuk tingkat layanan 90%)
- Deviasi standar permintaan = 16.67 unit
- Lead Time = 3 hari
Safety Stock=1.28×16.67×3≈1.28×16.67×1.732≈36.1 unit\text{Safety
Stock} = 1.28 \times 16.67 \times \sqrt{3} \approx 1.28 \times 16.67 \times
1.732 \approx 36.1 \, \text{unit}Safety Stock=1.28×16.67×3≈1.28×16.67×1.732≈36.1unit
- Reorder Point:
ROP=(Permintaan Rata-rata per Hari×Lead Time)+Safety StockROP
= (\text{Permintaan Rata-rata per Hari} \times \text{Lead Time}) + \text{Safety
Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata per Hari×Lead Time)+Safety Stock
- Permintaan rata-rata per hari = 300 unit
- Lead Time = 3 hari
- Safety Stock = 36.1 unit
ROP=(300 unit/hari×3 hari)+36.1 unitROP = (300 \, \text{unit/hari}
\times 3 \, \text{hari}) + 36.1 \, \text{unit}ROP=(300unit/hari×3hari)+36.1unit
ROP=900 unit+36.1 unit=936.1 unitROP = 900 \, \text{unit} + 36.1 \, \text{unit}
= 936.1 \, \text{unit}ROP=900unit+36.1unit=936.1unit
Jadi, reorder point adalah 936 unit.
Perusahaan e-commerce harus melakukan pemesanan ulang saat stok mencapai 936
unit untuk menjaga tingkat layanan 90%.
Soal 5:
Variabilitas Lead Time
Perusahaan GHI menjual 150 unit produk per
minggu, dan lead time untuk pengiriman bervariasi antara 1 hingga 3 minggu.
Perusahaan ingin menjaga tingkat layanan 90%, yang berarti z-score = 1.28.
Hitung Reorder Point jika fluktuasi lead time diketahui.
Penyelesaian:
- Menghitung Safety Stock untuk Lead Time Variabel:
Lead time
bervariasi antara 1 hingga 3 minggu, jadi kita dapat menghitung Deviasi
Standar Lead Time sebagai berikut:
Deviasi Standar Lead Time=Lead Time Maksimum−Lead Time Minimum6\text{Deviasi
Standar Lead Time} = \frac{\text{Lead Time Maksimum} - \text{Lead Time
Minimum}}{6}Deviasi Standar Lead Time=6Lead Time Maksimum−Lead Time Minimum
Deviasi Standar Lead Time=3−16=26=0.333 minggu\text{Deviasi
Standar Lead Time} = \frac{3 - 1}{6} = \frac{2}{6} = 0.333 \, \text{minggu}Deviasi Standar Lead Time=63−1=62=0.333minggu
Safety
Stock:
Safety Stock=z×Permintaan Rata-rata per Minggu×Deviasi Standar Lead Time\text{Safety
Stock} = z \times \text{Permintaan Rata-rata per Minggu} \times \text{Deviasi
Standar Lead Time}Safety Stock=z×Permintaan Rata-rata per Minggu×Deviasi Standar Lead Time
Safety Stock=1.28×150 unit/minggu×0.333 minggu≈64 unit\text{Safety Stock}
= 1.28 \times 150 \, \text{unit/minggu} \times 0.333 \, \text{minggu} \approx
64 \, \text{unit}Safety Stock=1.28×150unit/minggu×0.333minggu≈64unit
- Menghitung ROP:
ROP=(Permintaan Rata-rata per Minggu×Lead Time)+Safety StockROP
= (\text{Permintaan Rata-rata per Minggu} \times \text{Lead Time}) +
\text{Safety Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata per Minggu×Lead Time)+Safety Stock
ROP=(150 unit/minggu×2 minggu)+64 unitROP = (150 \, \text{unit/minggu} \times 2
\, \text{minggu}) + 64 \, \text{unit}ROP=(150unit/minggu×2minggu)+64unit ROP=300 unit+64 unit=364 unitROP
= 300 \, \text{unit} + 64 \, \text{unit} = 364 \, \text{unit}ROP=300unit+64unit=364unit
Jadi, reorder point adalah 364 unit.
Kesimpulan:
Latihan soal di atas mengajarkan bagaimana
cara menghitung Reorder Point (ROP) baik dengan permintaan rata-rata, lead
time, dan safety stock. Anda dapat menyesuaikan model ini sesuai dengan
kebutuhan dan situasi nyata perusahaan yang Anda hadapi. Semoga soal latihan
ini bermanfaat dalam
No comments:
Post a Comment