Assalam Alaikom Pictures, Images and Photos

Tuesday, November 5, 2024

ROP

 

Model Reorder Point (ROP)



Model Reorder Point (ROP) adalah konsep penting dalam manajemen persediaan yang digunakan untuk menentukan titik saat suatu barang harus dipesan kembali (reorder) agar tidak kehabisan stok. Tujuan utama dari model ini adalah menjaga kelancaran aliran barang tanpa kelebihan stok atau kekurangan stok.

Penjelasan Umum

Reorder Point (ROP) adalah jumlah persediaan minimum yang harus tersedia pada saat barang mencapai titik tertentu, sehingga perusahaan tahu kapan harus melakukan pemesanan ulang untuk menjaga agar stok barang tetap mencukupi selama waktu tunggu (lead time) pemesanan.

Rumus Reorder Point

Rumus dasar untuk menghitung ROP adalah:

ROP=Permintaan Rata-rata×Lead TimeROP = \text{Permintaan Rata-rata} \times \text{Lead Time}ROP=Permintaan Rata-rata×Lead Time

Di mana:

  • Permintaan Rata-rata adalah jumlah barang yang terjual atau digunakan dalam satu periode waktu tertentu (misalnya, per hari atau per minggu).
  • Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproses dan menerima pesanan setelah dilakukan pemesanan ulang, biasanya dihitung dalam hari atau minggu.

Jika Anda ingin memperhitungkan ketidakpastian dalam permintaan atau waktu tunggu (lead time), Anda bisa menambahkan Safety Stock (stok pengaman) ke dalam rumus.

ROP=(Permintaan Rata-rata×Lead Time)+Safety StockROP = (\text{Permintaan Rata-rata} \times \text{Lead Time}) + \text{Safety Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata×Lead Time)+Safety Stock

Penjelasan Komponen:

  1. Permintaan Rata-rata: Rata-rata jumlah barang yang digunakan atau terjual per periode (misalnya per hari atau per minggu).
  2. Lead Time: Waktu yang dibutuhkan untuk menerima barang setelah melakukan pemesanan. Lead time ini bisa bervariasi tergantung pada pemasok, proses pengiriman, atau faktor eksternal lainnya.
  3. Safety Stock: Stok cadangan yang disimpan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau keterlambatan pasokan yang tidak terduga. Safety stock ini membantu menghindari kehabisan barang dalam periode lead time.

Contoh Perhitungan:

Misalkan perusahaan menjual 10 unit produk per hari, dan lead time dari pemasok adalah 5 hari. Jika perusahaan ingin menambah stok pengaman sebanyak 20 unit untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan, maka reorder point-nya dapat dihitung sebagai berikut:

ROP=(10 unit/hari×5 hari)+20 unitROP = (10 \, \text{unit/hari} \times 5 \, \text{hari}) + 20 \, \text{unit}ROP=(10unit/hari×5hari)+20unit ROP=50 unit+20 unit=70 unitROP = 50 \, \text{unit} + 20 \, \text{unit} = 70 \, \text{unit}ROP=50unit+20unit=70unit

Dengan demikian, perusahaan perlu melakukan pemesanan ulang saat persediaan mencapai 70 unit, yang terdiri dari 50 unit untuk memenuhi permintaan selama lead time dan 20 unit untuk stok pengaman.

Faktor yang Mempengaruhi ROP:

  1. Fluktuasi Permintaan: Jika permintaan barang tidak stabil, safety stock perlu ditambah untuk mengurangi risiko kehabisan stok.
  2. Variabilitas Lead Time: Jika lead time tidak dapat diprediksi dengan pasti, stok pengaman akan lebih penting untuk menghindari kekurangan barang.
  3. Level Layanan yang Diinginkan: Perusahaan mungkin ingin menjaga tingkat layanan tertentu, seperti memastikan bahwa 95% pesanan pelanggan dapat dipenuhi tanpa kekurangan stok. Ini akan mempengaruhi jumlah safety stock yang diperlukan.

Kesimpulan:

Model Reorder Point membantu perusahaan untuk memutuskan kapan harus melakukan pemesanan ulang agar persediaan barang selalu mencukupi tanpa terjebak dalam kelebihan stok. Dengan memahami dan mengelola ROP dengan baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dalam manajemen persediaan dan mengurangi biaya yang terkait dengan stok yang tidak bergerak atau kekurangan barang.

 

Berikut adalah beberapa contoh soal latihan tentang Reorder Point (ROP) untuk membantu Anda memahami lebih dalam bagaimana cara menghitung dan menerapkan model reorder point dalam manajemen persediaan.

Soal 1: Dasar Reorder Point

Perusahaan XYZ menjual 50 unit produk setiap hari. Waktu yang dibutuhkan dari pemesanan hingga barang tiba (lead time) adalah 10 hari. Tentukan Reorder Point perusahaan XYZ.

Penyelesaian:

Rumus dasar ROP:

ROP=Permintaan Rata-rata per Hari×Lead TimeROP = \text{Permintaan Rata-rata per Hari} \times \text{Lead Time}ROP=Permintaan Rata-rata per Hari×Lead Time

  • Permintaan rata-rata per hari = 50 unit
  • Lead Time = 10 hari

Maka:

ROP=50 unit/hari×10 hari=500 unitROP = 50 \, \text{unit/hari} \times 10 \, \text{hari} = 500 \, \text{unit}ROP=50unit/hari×10hari=500unit

Jadi, reorder point adalah 500 unit. Artinya, perusahaan XYZ harus melakukan pemesanan ulang saat stok mencapai 500 unit.


Soal 2: ROP dengan Safety Stock

Perusahaan ABC menjual 100 unit produk per minggu. Lead time dari pemasok adalah 2 minggu. Perusahaan ingin menjaga safety stock sebesar 150 unit untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan dan waktu tunggu.

Penyelesaian:

Rumus ROP dengan safety stock:

ROP=(Permintaan Rata-rata per Minggu×Lead Time)+Safety StockROP = (\text{Permintaan Rata-rata per Minggu} \times \text{Lead Time}) + \text{Safety Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata per Minggu×Lead Time)+Safety Stock

  • Permintaan rata-rata per minggu = 100 unit
  • Lead Time = 2 minggu
  • Safety Stock = 150 unit

Maka:

ROP=(100 unit/minggu×2 minggu)+150 unitROP = (100 \, \text{unit/minggu} \times 2 \, \text{minggu}) + 150 \, \text{unit}ROP=(100unit/minggu×2minggu)+150unit ROP=200 unit+150 unit=350 unitROP = 200 \, \text{unit} + 150 \, \text{unit} = 350 \, \text{unit}ROP=200unit+150unit=350unit

Jadi, reorder point adalah 350 unit. Perusahaan harus melakukan pemesanan ulang saat stok mencapai 350 unit.


Soal 3: ROP dengan Fluktuasi Permintaan

Perusahaan DEF menjual 200 unit produk per bulan, tetapi permintaan selama bulan terakhir bervariasi dengan rata-rata 200 unit, tetapi dengan deviasi standar 50 unit. Lead time pemasok adalah 1 bulan. Tentukan Reorder Point jika perusahaan ingin mempertahankan tingkat pelayanan 95%, yang mengharuskan mereka untuk menjaga z-score = 1.65 (untuk tingkat layanan 95%).

Penyelesaian:

Langkah pertama adalah menghitung Safety Stock. Safety stock dihitung dengan rumus:

Safety Stock=z×Deviasi Standar Permintaan×Lead Time\text{Safety Stock} = z \times \text{Deviasi Standar Permintaan} \times \sqrt{\text{Lead Time}}Safety Stock=z×Deviasi Standar Permintaan×Lead Time​

  • z (untuk tingkat layanan 95%) = 1.65
  • Deviasi standar permintaan = 50 unit
  • Lead time = 1 bulan

Maka:

Safety Stock=1.65×50×1=1.65×50=82.5 unit(dibulatkan menjadi 83 unit)\text{Safety Stock} = 1.65 \times 50 \times \sqrt{1} = 1.65 \times 50 = 82.5 \, \text{unit} \quad \text{(dibulatkan menjadi 83 unit)}Safety Stock=1.65×50×1​=1.65×50=82.5unit(dibulatkan menjadi 83 unit)

Sekarang kita hitung ROP:

ROP=(Permintaan Rata-rata per Bulan×Lead Time)+Safety StockROP = (\text{Permintaan Rata-rata per Bulan} \times \text{Lead Time}) + \text{Safety Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata per Bulan×Lead Time)+Safety Stock

  • Permintaan rata-rata per bulan = 200 unit
  • Lead Time = 1 bulan
  • Safety Stock = 83 unit

Maka:

ROP=(200 unit/bulan×1 bulan)+83 unitROP = (200 \, \text{unit/bulan} \times 1 \, \text{bulan}) + 83 \, \text{unit}ROP=(200unit/bulan×1bulan)+83unit ROP=200 unit+83 unit=283 unitROP = 200 \, \text{unit} + 83 \, \text{unit} = 283 \, \text{unit}ROP=200unit+83unit=283unit

Jadi, reorder point adalah 283 unit. Perusahaan DEF harus melakukan pemesanan ulang saat stok mencapai 283 unit untuk mempertahankan tingkat layanan 95%.


Soal 4: Analisis Variabel dalam ROP

Sebuah perusahaan e-commerce menjual produk dengan permintaan yang sangat fluktuatif. Rata-rata permintaan per hari adalah 300 unit, tetapi permintaan dapat bervariasi antara 250 hingga 350 unit per hari. Lead time pengiriman adalah 3 hari, dan perusahaan ingin menjaga tingkat layanan 90%, yang berarti z-score = 1.28.

  • Hitung Reorder Point jika perusahaan ingin menjaga tingkat layanan 90%.
  • Tentukan juga Safety Stock berdasarkan fluktuasi permintaan.

Penyelesaian:

  1. Safety Stock:

Jika fluktuasi permintaan diketahui dalam bentuk nilai maksimum dan minimum, kita dapat menghitung deviasi standar sebagai berikut:

Deviasi Standar Permintaan=Permintaan Maksimum−Permintaan Minimum6\text{Deviasi Standar Permintaan} = \frac{\text{Permintaan Maksimum} - \text{Permintaan Minimum}}{6}Deviasi Standar Permintaan=6Permintaan Maksimum−Permintaan Minimum​

  • Permintaan maksimum = 350 unit
  • Permintaan minimum = 250 unit

Maka:

Deviasi Standar Permintaan=350−2506=1006≈16.67 unit\text{Deviasi Standar Permintaan} = \frac{350 - 250}{6} = \frac{100}{6} \approx 16.67 \, \text{unit}Deviasi Standar Permintaan=6350−250​=6100​≈16.67unit

Sekarang, kita hitung Safety Stock:

Safety Stock=z×Deviasi Standar Permintaan×Lead Time\text{Safety Stock} = z \times \text{Deviasi Standar Permintaan} \times \sqrt{\text{Lead Time}}Safety Stock=z×Deviasi Standar Permintaan×Lead Time​

  • z = 1.28 (untuk tingkat layanan 90%)
  • Deviasi standar permintaan = 16.67 unit
  • Lead Time = 3 hari

Safety Stock=1.28×16.67×3≈1.28×16.67×1.732≈36.1 unit\text{Safety Stock} = 1.28 \times 16.67 \times \sqrt{3} \approx 1.28 \times 16.67 \times 1.732 \approx 36.1 \, \text{unit}Safety Stock=1.28×16.67×3​≈1.28×16.67×1.732≈36.1unit

  1. Reorder Point:

ROP=(Permintaan Rata-rata per Hari×Lead Time)+Safety StockROP = (\text{Permintaan Rata-rata per Hari} \times \text{Lead Time}) + \text{Safety Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata per Hari×Lead Time)+Safety Stock

  • Permintaan rata-rata per hari = 300 unit
  • Lead Time = 3 hari
  • Safety Stock = 36.1 unit

ROP=(300 unit/hari×3 hari)+36.1 unitROP = (300 \, \text{unit/hari} \times 3 \, \text{hari}) + 36.1 \, \text{unit}ROP=(300unit/hari×3hari)+36.1unit ROP=900 unit+36.1 unit=936.1 unitROP = 900 \, \text{unit} + 36.1 \, \text{unit} = 936.1 \, \text{unit}ROP=900unit+36.1unit=936.1unit

Jadi, reorder point adalah 936 unit. Perusahaan e-commerce harus melakukan pemesanan ulang saat stok mencapai 936 unit untuk menjaga tingkat layanan 90%.


Soal 5: Variabilitas Lead Time

Perusahaan GHI menjual 150 unit produk per minggu, dan lead time untuk pengiriman bervariasi antara 1 hingga 3 minggu. Perusahaan ingin menjaga tingkat layanan 90%, yang berarti z-score = 1.28. Hitung Reorder Point jika fluktuasi lead time diketahui.

Penyelesaian:

  1. Menghitung Safety Stock untuk Lead Time Variabel:

Lead time bervariasi antara 1 hingga 3 minggu, jadi kita dapat menghitung Deviasi Standar Lead Time sebagai berikut:

Deviasi Standar Lead Time=Lead Time Maksimum−Lead Time Minimum6\text{Deviasi Standar Lead Time} = \frac{\text{Lead Time Maksimum} - \text{Lead Time Minimum}}{6}Deviasi Standar Lead Time=6Lead Time Maksimum−Lead Time Minimum​ Deviasi Standar Lead Time=3−16=26=0.333 minggu\text{Deviasi Standar Lead Time} = \frac{3 - 1}{6} = \frac{2}{6} = 0.333 \, \text{minggu}Deviasi Standar Lead Time=63−1​=62​=0.333minggu

Safety Stock:

Safety Stock=z×Permintaan Rata-rata per Minggu×Deviasi Standar Lead Time\text{Safety Stock} = z \times \text{Permintaan Rata-rata per Minggu} \times \text{Deviasi Standar Lead Time}Safety Stock=z×Permintaan Rata-rata per Minggu×Deviasi Standar Lead Time Safety Stock=1.28×150 unit/minggu×0.333 minggu≈64 unit\text{Safety Stock} = 1.28 \times 150 \, \text{unit/minggu} \times 0.333 \, \text{minggu} \approx 64 \, \text{unit}Safety Stock=1.28×150unit/minggu×0.333minggu≈64unit

  1. Menghitung ROP:

ROP=(Permintaan Rata-rata per Minggu×Lead Time)+Safety StockROP = (\text{Permintaan Rata-rata per Minggu} \times \text{Lead Time}) + \text{Safety Stock}ROP=(Permintaan Rata-rata per Minggu×Lead Time)+Safety Stock ROP=(150 unit/minggu×2 minggu)+64 unitROP = (150 \, \text{unit/minggu} \times 2 \, \text{minggu}) + 64 \, \text{unit}ROP=(150unit/minggu×2minggu)+64unit ROP=300 unit+64 unit=364 unitROP = 300 \, \text{unit} + 64 \, \text{unit} = 364 \, \text{unit}ROP=300unit+64unit=364unit

Jadi, reorder point adalah 364 unit.


Kesimpulan:

Latihan soal di atas mengajarkan bagaimana cara menghitung Reorder Point (ROP) baik dengan permintaan rata-rata, lead time, dan safety stock. Anda dapat menyesuaikan model ini sesuai dengan kebutuhan dan situasi nyata perusahaan yang Anda hadapi. Semoga soal latihan ini bermanfaat dalam

 

No comments:

Post a Comment