Sangat disayangkan apabila sebagai mahasiswa, kita berada dalam keadaan serba kekurangan. Jika itu kekurangan materi, mungkin hal tersebut adalah satu hal yang bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab si mahasiswa. Namun bagaimana jika sebagai seorang mahasiswa, yang identik dengan dunia akademik yang dinamis dan apresiatif, lalu kekurangan kreatifitas, inovasi dan apresiasi? Apa buktinya? Ada satu (kalau tidak ingin dikatakan banyak) hal yang menunjukkan kekurangan di atas, yaitu dalam hal pengerjaan tugas perkuliahan:
1. Kurang kerja keras
Terlihat secara fisik seperti minimnya referensi, pemaparan yang terlalu ringkas, dan pengetikan yang terkesan 'asal jadi'. Yang lebih parah adalah tidak menyertakan NIM, entah karena tidak hafal, atau tidak tahu.
2. Kurang kreatif
Terlihat dengan jelas dari adanya beberapa mahasiswa yang baik format maupun isi tugasnya persis sama alias copy paste atau copas. Yang beda hanya nama dan NIM.
3. Kurang kritis
Saat diminta untuk memberikan contoh, mahasiswa tidak mampu memberikannya atau sulit untuk mengidentifikasi adanya permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Ini membuktikan bahwa mahasiswa yang bersangkutan kurang kritis terutama dalam merelevansikan obyek tugas dengan realisasi di lapangan.
Bagaimana yang seharusnya?
Ada juga beberapa mahasiswa yang cukup baik dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Berikut beberapa indikatornya:
1. Menyusun tugas sesuai format baku (misalnya: ukuran margin, font, spasi)
2. Memvariasikan isi makalah dalam bentuk bagan dan gambar.
3. Menyertakan referensi dari buku-buku referensi utama bidang TI (bukan hanya mengandalkan Mbah Google)
Jadi alangkah baiknya, untuk setiap tugas yang diberikan dikerjakan dengan baik sehingga tidak terkesan sekedar untuk menggugurkan kewajiban mengerjakan tugas. Seorang mahasiswa adalah seorang penuntut ilmu, sehingga semua yang dilakukannya dalam ranah ilmunya adalah dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjadi mahasiswa yang tidak serba kekurangan, terutama dalam mengerjakan tugas adalah sebagai berikut:
1. Banyak baca; dengan mengunjungi perpustakaan atau toko buku
2. Banyak mengamati dan mendengarkan; dengan rajin mengamati lingkungan dan mempelajari apa saja dari lingkungan
3. Banyak meneliti; dengan berlatih mencari sebab dari fenomena-fenomena di lingkungan dan menuangkannya dalam bentuk tulisan
4. Banyak bertanya; kepada orang-orang berilmu untuk meluaskan pandangan dan pemahaman. Bertanyalah jika ada hal-hal baru yang belum Anda mengerti dan jangan biarkan Anda jadi seorang yang gatek alias gagap teknologi.
5. Banyak latihan; dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara serius, atau bisa juga dengan mencoba hal-hal baru seperti mengikuti lomba karya ilmiah, membuka peluang usaha, dan lain-lain.
Intinya, pengendalian diri. Menjadi seorang mahasiswa menuntut sebuah tanggung jawab yang memang layak dipikul oleh maha-nya siswa. Tidakkah akan muncul sebuah kebahagiaan jika prestise sebagai mahasiswa juga dibarengi dengan prestasi sebagai mahasiswa?!
Catatan untuk Mahasiswa Tingkat Akhir
Seorang mahasiswa tingkat akhir, apalagi seorang mahasiswa Teknik Industri selayaknya sudah tidak asing lagi dalam mengamati, menelaah, mengidentifikasi, dan memformulasi kejadian-kejadian dan permasalahan-permasalahan yang ada di sekitarnya. Mengapa? Dari sisi bidang Teknik Industri, seorang mahasiswa TI telah dibekali dengan berbagai ilmu kesisteman dan decision making yang memungkinkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Dari sisi profesionalitas, seorang mahasiswa TI adalah calon teknokrat yang semestinya memiliki kemampuan melihat dan menyelesaikan masalah, baik di lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan, maupun lingkungan masyarakat. Jadi, bukan saatnya bagi Anda untuk bingung mengerjakan tugas, apalagi jika tidak tahu permasalahan apa yang akan menjadi topik untuk skripsi Anda?
No comments:
Post a Comment