Assalam Alaikom Pictures, Images and Photos

Sunday, September 27, 2020

Prinsip MBKM

Implementasi MBKM di Universitas Pendidikan Indonesia berpijak pada prinsip-prinsip berikut ini.


  1. Berorientasi Capaian Profil Lulusan. Bentuk pembelajaran yang diberikan pada program studi di UPI dan di luar UPI dalam bentuk kuliah, responsi dan tutorial, seminar, praktikum, magang, kerja proyek, bina desa, dan lainnya dilakukan dalam upaya mewujudkan capaian profil lulusan yang telah dirumuskan oleh masing-masing program studi.


  1. Capaian Kompetensi secara Holistik. Aktivitas di dalam dan di luar kampus seyogianya memberikan pengalaman belajar yang beragam


untuk pencapaian kompetensi secara utuh. Diperolehnya pengalaman yang beragam dengan berorientasi pada capaian kompetensi yang berbasis pada contextual learning melalui pemanfaatan sumber belajar yang beragam (multy resources).


  1. Kolaborasi. Kerja sama yang saling menguntungkan dilakukan antara UPI dan pihak luar berbasis pada prinsip kolaborasi yang saling menguntungkan, yakni membangun visi yang sama dalam rangka membangun SDM yang berkualitas melalui aktivitas kerja


sama kelembagaan dengan institusi, organisasi dan dunia usaha dan industri. Prinsip kolaborasi ini berorientasi pada upaya saling melengkapi, memperkaya, dan menguatkan antara akademisi dan praktisi di lapangan.


  1. Multipengalaman. Pengalaman belajar yang bermakna (meaningfull experiences) tidak dapat diperoleh hanya dengan satu jenis aktivitas belajar dan dengan interaktivtas yang terbatas. Oleh karena itu, perlu lingkungan belajar yang lebih luas, yang mampu memberikan




Panduan MBKM UPI ____________________________________________________________    4



pengalaman nyata yang lebih aplikatif dan mendalam (enrichment). MBKM UPI memfaslitasi mahasiswa untuk memperoleh beragam pengalaman melalui interaksi dengan sumber belajar yang lebih beragam.


    1. Keterkaitan dan Kesepadanan. Program yang dirancang dalam implementasi MBKM mengacu pada prinsip keterkaitan (link) dan kesepadanan (match), serta kecocokan antara yang dipelajari pada perkuliahan dan yang menjadi tuntutan lapangan. Perkuliahan di dalam MBKM diupayakan menyedikan sarana prasarana yang standar, yaitu kelas, tempat lokakarya, dan laboratorium yang sesuai dengan standar industri. Dengan demikian, tidak lagi terjadi kesenjangan antara sarana kampus dan sarana di lapangan, sehingga harapannya tidak terjadi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki oleh lulusan dan standar kompetensi yang dituntut dalam dunia kerja.


    1. Kemandirian Belajar (Self-Regulated Learning). Era abad ke-21 menuntut pembelajaran lebih mandiri. Hal ini diperkuat dengan keberadaan sarana ICT yang mendukung pembelajaran jarak jauh dengan prinsip belajar mandiri. Pola MBKM UPI akan semakin memperkuat keberadaan pembelajaran daring dengan penguatan infrastruktur ICT yang telah dimiliki, serta sistem pembelajaran (platform) LMS yang semakin intensif digunakan oleh dosen dan mahasiswa sebagai perwujudan smart campus.


    1. Berorientasi Kecakapan Abad ke-21. Program yang dijabarkan dan aktivitas yang dilakukan dalam konteks pembelajaran berprinsip pada upaya penguasaan empat keterampilan dasar yang menjadi konsensus yaitu : (1) kecakapan berpikir kritis (critical thinking skills),


(2) kecakapan berkomunikasi (communication skills), (3) kecakapan berkreasi(creativity), dan (4) kecakapan berkolaborasi (collaboration).


No comments:

Post a Comment