Pengendalian Persediaan Berbasis Permintaan
Pengendalian Persediaan Berbasis Permintaan (Demand-Based Inventory Control) adalah strategi pengelolaan persediaan yang berfokus pada permintaan pasar dan pola konsumsi. Tujuannya adalah mengoptimalkan jumlah persediaan untuk memenuhi permintaan secara efektif dan efisien.
Manfaat
1. Mengurangi biaya penyimpanan dan pemesanan.
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan ketersediaan produk.
3. Mengurangi risiko kekurangan dan kelebihan persediaan.
4. Meningkatkan efisiensi rantai pasok.
Metode
1. Analisis Permintaan: Menganalisis data historis permintaan.
2. Peramalan (Forecasting): Memprediksi permintaan masa depan.
3. Penentuan Jumlah Pesanan Optimal (EOQ): Menggunakan rumus EOQ.
4. Penentuan Titik Pesan Ulang (Reorder Point): Menentukan kapan melakukan pemesanan.
5. Pemantauan dan Evaluasi: Memonitor kinerja dan melakukan penyesuaian.
Model Matematika
1. Model EOQ (Economic Order Quantity).
2. Model Wagner.
3. Model Newsvendor.
4. Model Dynamic Inventory.
Teknologi Pendukung
1. Sistem Manajemen Persediaan (Inventory Management System).
2. Perangkat Lunak ERP (Enterprise Resource Planning).
3. Alat Analisis Data (Business Intelligence).
4. IoT (Internet of Things) untuk pemantauan persediaan.
Contoh Aplikasi
1. Perusahaan ritel (Tokopedia, Shopee).
2. Industri manufaktur (produksi barang).
3. Perusahaan logistik (pengiriman barang).
4. Perusahaan e-commerce (Amazon, Lazada).
Referensi
1. "Pengendalian Persediaan Berbasis Permintaan" oleh Jurnal Manajemen dan Bisnis.
2. "Demand-Based Inventory Control" oleh Journal of Operations Management.
3. "Pengelolaan Persediaan" oleh Badan Pusat Statistik.
No comments:
Post a Comment